Berita terbaru Podomoro Park Bandung  BACK TO TIPS

Simpan Uang di Deposito? Alihkan Segera ke Investasi Ini Jika Tak Mau Rugi di 2022!

Sejak pandemi menyebar akhir tahun 2019, Indonesia terkena dampak penyebarannya di tahun 2020 dan terus berusaha keluar dari pandemi COVID-19 hingga akhir 2021 saat ini. Banyak masyarakat mengaitkan kondisi saat ini dengan krisis yang terjadi pada tahun 1998 dan 2008, sebab yang dirasakan masyarakat adalah kesulitan memulihkan sektor ekonomi dan bisnis.

Direktur utama ERA Indonesia, Darmadi saat ditemui dalam acara launching Bukit Podomoro Jakarta (11/09), menjelaskan kondisi krisis saat ini tidak serupa dengan krisis yang terjadi pada tahun 1998 dan 2008.

“Banyak masyarakat yang tidak mengetahui kondisi sesungguhnya. Krisis yang terjadi tahun 1998 dan 2008 adalah financial crisis, sedangkan yang terjadi pada 2020 hingga saat ini adalah krisis kesehatan” jelas Darmadi.

Darmadi turut menggambarkan jika krisis yang terjadi adalah krisis keuangan, maka yang terkena dampak adalah sektor keuangan. ini mengakibatkan masyarakat sulit bergerak akibat kondisi keuangan yang tidak memungkinkan. Sedangkan pada tahun 2020 yang terjadi adalah krisis kesehatan. Krisis kesehatan ini disampaikan Darmadi kondisi keuangan sangat baik, namun pergerakan ekonomi dan bisnisnya dipaksa untuk tidak banyak melakukan pergerakan agar krisis kesehatan bisa membaik.

Direktur Utama Era Indonesia itu bahkan menjelaskan lebih lanjut mengenai perbedaan krisis yang terjadi dengan menyampaikan data terdapat Rp 7.000 Triliun yang mengendap di perbankan Indonesia yang tidak kunjung berputar menjadi konsumsi masyarakat. Untuk itu ia memberikan solusi untuk menyimpan uang tersebut melalui investasi properti.

“Saat ini adalah waktu yang tepat untuk menyimpan uang Anda di investasi properti, kita bandingkan suku bunga KPR dari tahun 2008 di angka 14%, saat ini (2021) adalah yang paling kecil di angka 4-9%” ujar Darmadi

Kecilnya suku bunga KPR perbankan di Indonesia perlu dimanfaatkan lebih serius oleh masyarakat milenial dan generasi Z yang ingin memiliki rumah pertama. Namun sayangnya menurut Darmadi, saat ini masyarakat malah memilih deposito di banding investasi properti, padahal ia menjelaskan suku bunga deposito adalah 2,75% sedangkan inflasi 3% artinya dengan menyimpan deposito, masyarakat justru tidak akan mendapatkan keuntungan

Kondisi-kondisi semacam ini tidak akan menguntungkan jika kita melakukan deposito. Sebaliknya investasi di properti adalah yang paling aman untuk melewati berbagai kondisi terutama ketidakpastian pandemi COVID-19.

Melihat kondisi tersebut yang tidak memberikan keuntungan pada penyimpan dana deposito, Darmadi memberikan solusi keuangan Anda, ia menjelaskan salah satu yang bisa menjadi pertimbangan adalah memindahkan dana deposito ke properti yang memiliki kriteria baik. Salah satu pertimbangan Darmadi adalah lokasi strategis di pusat kota dengan dikelilingi area commercial dan bisnis, developer yang memiliki reputasi baik, serta properti yang menawarkan keunggulan di bidang kesehatan.

                               Thumbnail

(Marketing GM Podomoro Park, Tedi Guswana)

Podomoro Park Bandung, Solusi Investasi dengan Keuntungan Lebih dari 12% Per Tahun.

Podomoro Park Bandung merupakan proyek masterpiece dari pengembang terkemuka Agung Podomoro Land (APL). Berlokasi di kawasan strategis di Bandung Selatan, Podomoro Park berjarak 2km dari tol Buahbatu Bandung. Mengusung konsep “Harmony with Nature” perumahan ini menggabungkan hunian dengan konsep alam yang didukung oleh view dan udara pegunungan Bandung Selatan.

Mengutip dari data Indeks Harga Properti Residensial, rata-rata kenaikan properti adalah 5% per tahun. Sedangkan di Podomoro Park besaran kenaikan harga tiap unit di Podomoro Park adalah 12% per tahun. Keuntungan ini didapatkan sebab properti di Podomoro Park memiliki sejumlah keuntungan yang membuat harga tiap unitnya terus meningkat seperti lokasi, konsep kawasan, serta area commercial dan bisnis.

Hingga saat ini Podomoro Park telah berhasil menjual 1000 lebih unit dengan kenaikan harga tiap unit yang terus meningkat setiap tahunnya. Meski dalam situasi pandemi pembelian unit di Podomoro Park terus meningkat. Masyarakat kini mulai sadar deposito atau bentuk pengendapan uang di perbankan tidak memberikan untung bagi nasabah. Untuk itu mereka memilih untuk menginvestasikan uangnya melalui properti di Podomoro Park.

Marketing GM Podomoro Park, Tedi Guswana menuturkan salah satu faktor terus meningkatnya pembelian unit di Podomoro Park adalah penawaran hunian sehat.

“Selain karena masyarakat saat ini cerdas memilih investasi, ini karena keuntungan 12% per tahun di Podomoro Park, yang menarik kami hadirkan konsep hunian dengan kawasan sehat melalui lima elemen alam dan sejumlah keunggulan fasilitas publik yang membuatnya semakin lama semakin tinggi (nilai investasi)”

Tedi melanjutkan 5 elemen alam yang menjadi daya tarik investasi yang dimaksud, diantaranya adalah udara pegunungan yang menyegarkan yang kaya akan oksigen, pepohonan yang rindang, 50% kawasan hijau, view pegunungan Malabar dan Patuha, serta danau megah sepanjang 1km. 5 elemen alam lanjut Tedi menjadi daya tarik hingga 1000 unit lebih laku terjual bahkan dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini.

Seperti diketahui kawasan sehat menjadi konsep yang memberikan angin segar bagi properti di Indonesia. Meleknya masyarakat Indonesia terhadap hunian sehat membuat konsep rumah sehat sangat diminati. 

Untuk lebih lanjut mengenai keuntungan investasi properti 12% di Podomoro Park serta hunian sehat Anda dapat menghubungi (022) 7152 0888 atau melalui layanan Whatsapp di 0813 8888 2700.

Whatsapp icon Mail Icon