Berita terbaru Podomoro Park Bandung  KEMBALI KE BERITA

Saham ‘Terinfeksi’ Corona, Investor Lirik Sektor Properti

Akibat wabah virus Corona atau COVID-19, sektor properti kembali dilirik investor sebagai alternatif investasi safe haven di tengah anjloknya pasar saham. Walaupun harga emas juga tengah melambung, volatilitasnya yang tinggi membuat jenis investasi ini rentan terkoreksi.

Kenapa investasi properti? Volatilitas saham yang negatif, secara psikologis ‘memaksa’ investor untuk mengalihkan investasi mereka, terutama properti. Sebab, saat ini harga properti masih tertahan karena mengalami tekanan dalam beberapa tahun belakangan.

Apalagi, investasi di sektor properti menjadi sangat menggiurkan menyusul adanya kasus di sejumlah industri keuangan yang mengakibatkan turunnya kepercayaan publik. Melansir data teknikal Radient Technologies Inc (RTI) bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga jebol, melanjutkan laju negatif dengan menyentuh titik terendah di level ke 4.895,75 sehingga Bursa Efek Indonesia (BEI) terpaksa menghentikan sementara (trading halt). Jika dihitung dari pembukaan pembukaan perdagangan saham awal tahun 2020 yang sempat di posisi 6.313,13 pada Kamis (2/1/2020) pagi, IHSG terjun bebas sebanyak 1.417,38 poin (22,45%).

Rupiah pun turut tertekan seiring dengan meluasnya wabah virus Corona. Hingga Jumat (13/3/2020) pagi, rupiah diperdagangkan di level Rp 14.810/dolar AS. Dikhawatirkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan melampaui level psikologisnya di level Rp 15.000/dolar AS dan terendah sejak krisis moneter dua dekade silam.

Emas vs Properti, Lebih Untung Mana?

Marketing General Manager Podomoro Park Bandung Tedi Guswana memandang, sektor properti merupakan jalan keluar untuk investasi di saat ini karena investasi jangka pendek, seperti saham dan reksadana tidak bisa lagi diandalkan. “Sementara harga logam mulia terlalu tinggi sehingga untuk berinvestasi ke logam mulia agak berat. Berbeda dengan sektor properti yang harganya kini sedang tertahan. Jadi, jika Anda sudah melirik sektor properti sebagai investasi, sekaranglah timing yang paling tepat!” ungkap Tedi Guswana.

Hal senada diungkapkan oleh perencana Keuangan OneShildt Financial Planning, Muhammad Andoko bahwa perbincangan mengenai investasi emas vs investasi properti makin panas belakangan ini, seperti dikutip dari www.modalrakyat.id. Wajar saja, kedua jenis investasi ini memang menjanjikan keuntungan yang menggiurkan dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Menurut dia, dalam hal investasi harus mempertimbangkan dua konsep utama, yaitu capital gain dan regular income. Kedua jenis investasi ini memiliki potensi keuntungan jika dijual kemudian hari, dan bisa dipastikan harga penjualan akan melebihi harga pembelian. Namun, dari sisi regular income, Andoko memilih properti sebagai pemenang dalam battle investasi emas vs investasi properti.

Untuk itu, Anda wajib mengetahui seluk-beluk keduanya untuk memastikan pilihan yang pas sesuai kebutuhan Anda. Beberapa keuntungan investasi properti yang bisa Anda nikmati antara lain;

Harga properti yang terus naik. Semakin hari semakin banyak orang yang membutuhkan lahan dan bangunan untuk tempat tinggal, sementara lahan yang ada semakin menyempit. Untuk itulah harga properti selalu konsisten meningkat setiap tahunnya lantaran tingkat kebutuhan yang kian meninggi.

Memiliki nilai regular income. Dengan berinvestasi pada properti, Anda bisa menyewakannya dan menghasilkan pendapatan rutin per bulan.

Peluang investasi yang semakin besar. Sejak 2016, semakin banyak investor yang menanamkan modalnya untuk berinvestasi di sektor properti. Pertumbuhan Growth Domestic Product alias GDP di Indonesia pun semakin membaik dan stabil. Hal ini sangat bagus untuk pertumbuhan properti.

Sekarang properti bisa dijadikan sebagai agunan atau jaminan ketika Anda butuh dana banyak dan perlu meminjam ke bank. Hal ini karena properti dianggap sebagai aset produktif.

Inilah momentum yang tepat bagi investor untuk segera mengalihkan investasi ke properti karena sektor ini relatif aman, minim risiko, dan menguntungkan dalam jangka panjang. Namun, jangan sembarangan membeli rumah! Anda harus membeli rumah sesuai kebutuhan dan karakter gaya hidup Anda. Jangan terjebak oleh iming-iming promosi dan menyesal di kemudian hari karena tak sesuai dengan ekspektasi.

Setidaknya konsumen harus memahami tiga faktor penting dalam membeli properti agar tak salah berinvestasi.

Pertama, siapa pengembangnya? Karena sehebat apa pun konsep dan lokasi, jika pengembangnya tak mempunyai fundamental yang kuat, tidak bisa mewujudkan konsep hunian. Agung Podomoro Land sudah eksis selama 50 tahun dan telah menciptakan banyak properti masterpiece, salah satunya Podomoro Park Bandung.

Kedua, di mana lokasinya? Bandung Selatan adalah lokasi yang strategis dan menjadi next sunrise property. Next itu artinya akan sehingga jika berinvestasi sebelum menjadi sunrise property, investor akan mendapat keuntungan lebih.

Ketiga, apa konsepnya? Konsep pertama kawasan hunian resort Podomoro Park Bandung adalah "Harmony with Nature" atau selaras dengan alam. Harmony with Nature atau selaras dengan alam adalah konsep kawasan yang kental dengan keharmonisan alam dengan ruang terbuka hijau 50%, pepohonan rindang, udara segar dan sejuk, danau megah sepanjang 1 km, serta pesona pegunungan Bandung Selatan. Dengan kekuatan konsep alami ini, akan menangkal risiko Anda dan keluarga terpapar penyakit karena bisa menghirup udara bersih setiap hari.

Konsep Life On The Move mendorong Anda untuk hidup aktif di dalam kawasan karena fasilitas premium Podomoro Park meliputi clubhouse dengan sarana olah raganya. Kemudian, tersedia pula sepeda dan otoped dari GOWES untuk berkeliling kawasan.

Dengan konsep One Stop Living, Anda dapat memperoleh kenyamanan dan kenikmatan hidup total hanya dalam satu kawasan Podomoro Park. Misalnya, kebutuhan hidup sehari-hari bisa dipenuhi dengan mudah dan dekat dari area commercial district dan shophouse.

Dengan keterbatasan lahan dan permintaan rumah yang terus bertambah, harga rumah akan terus meningkat. Kawasan hunian resort Podomoro Park Bandung diproyeksikan memiliki return (tingkat pengembalian untung) sekitar 13%.

Ini menunjukkan bahwa harga properti akan selalu meningkat setiap tahun dan akan terus memberikan keuntungan, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Keuntungan jangka pendek, misalnya ketika Anda membeli sebuah properti, lalu meng-upgrade-nya, harga jual kembalinya otomatis meningkat.

Dengan berbagai keuntungan tersebut, inilah saat yang tepat untuk berinvestasi di kawasan hunian resort Podomoro Park Bandung. Apalagi, hunian elite kelas dunia ini menawarkan promo perdana hanya dengan uang muka atau DP 5% dan cicilan Rp 3 jutaan untuk semua tipe klaster Padmagriya.*

Whatsapp icon Mail Icon